Jumat, 12 November 2010

NOSTRA AETATE


Pernyataan tentang Hubungan Geraja Dengan Agama-Agama Bukan Kristen
  
Nostra Ætate atau Pernyataan tentang Hubungan Gereja dengan Agama-Agama Bukan Kristen, adalah salah satu dokumen yang paling kontroversial yang dihasilkan dari Konsili Vatikan II. Dimana dokumen ini disetujui oleh para Uskup dalam sebuah pemungutan suara 2.221 berbanding 88, dan diresmikan oleh Paus Paulus VI pada tanggal 28 Oktober 1965. Dokumen ini terdiri atas 5 Artikel
Terbitnya dokumen ini menandai suatu sikap dan pandangan yang Baru Gereja Katolik  dalam hubungan nya dengan Agama-agama lain. Dokumen ini juga menjadi evaluasi historis dan teologis Gereja Katolik dimasa lalu dalam hubungannya dengan agama-agama yang lain di masa lalu.
Semakin erat pluralisme dalam hubungan antar bangsa dan terjalinnya komunikasi serta dialog antar umat beragama  menciptakan kesepahaman secara moral dan teologi, dan  membawa kita pada suatu rekonsiliasi. Pembaharuan pandangan Gereja Katolik tercermin dari sikap yang memandang positif tradisi dan filosofi kebenaran dan kesucian serta nilai-nilai keselamatan yang diyakini agama-agama lain, dengan merenungkan cara-cara bertindak dan hidup, kaidah-kaidah serta ajaran-ajaran yang memang meskipun dalam beberapa hal berbeda, namun tetap memancarkan kebenaran dan mengimani adanya satu kekuatan yang Maha Tinggi, seperti yang diyakini agama Hindu dan Budha. Dengan kata lain, Gereja apapun yang benar dan suci dalam agama-agama.
Dan yang terpenting seperti yang tertuang pada Bagian IV Nostra Aetate, adalah pengakuan Gereja Katolik bahwa adanya ikatan yang erat antara umat Kristiani dengan Umat Yahudi keturunan Abraham, sekaligus menghapus pandangan yang menyatakan bahwa seolah-olah Umat Yahudi ditolak oleh Allah, dan tidak membebankan kematian Kristus sebagai sebagai kesalahan dari seluruh umat Yahudi. Dengan ini juga Gereja Katolik tidak mendukung antisemitisme yang dilakukan kapanpun dan oleh siapapun.
Dokumen Nostra Aetate Adalah sebuah terobosan yang fundamental dimana Gereja Katolik tidak lagi bersifat Tradisional dalam memandang ajarannya. Hal ini juga menghapus stigma di masyarakat tentang Gereja yang eksklusif dan hidup dalam pandangannya sendiri. Dokumen ini juga adalah sebagai tanda sebuah kedewasaan dan ciri Gereja Katolik yang tumbuh dan berkembang dan menjadi fondasi dalam pembaharuan hidup Gereja dan bermasyarakat, yang menjalin hubungan yang erat dengan agama-agama lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar